Palembang-Sumsel, 𝙉𝙚𝙬𝙨𝙥𝙤𝙩𝙧𝙚𝙩 - Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul di SMP Negeri 29 Palembang kali ini tampil beda dari sebelumnya. Sebab, siswa-siswi SMP Negeri 29 Palembang ini berkolaborasi ektrakurikuler dengan para pesilat dari Perguruan Pencak Silat Sudahan.

Terlihat lima siswi sedang unjuk prestasi dihadapan para guru dan siswa-siswi lainnya. Usai unjuk prestasi dari kelima siswi.

Ektrakurikuler ini dilanjutkan dengan unjuk prestasi berbagai jurus, pertarungan dan atraksi dari Perguruan Pencak Silat Sudahan yang diperagakan oleh Pesilat Ayu Oktariani peraih medali emas juara I Tingkat Nasional Asia Eropa Championship II 2018.

Ayu memperagakan aneka jurus Pencak silat Sudahan. Lalu pelatih silat ini melakukan pertarungan tangan kosong melawan pesilat Reski Wulandari peraih medali emas Juara I Kelas A Tingkat Nasional Asia Eropa.

Kemudian, pesilat Saharudin memperagakan aneka jurus tangan kosong, peraih medali perak Juara II PON ke X 1986 ini memperagakan jurus menggunakan senjata 𝘿𝙤𝙪𝙗𝙡𝙚 𝙎𝙩𝙞𝙘𝙠 dan pelatih silat ini melakukan atraksi pemukulan bongkahan beton diatas perutnya dengan menggunakan bodem seberat 50 kilogram serta membelah buah apel diatas perutnya dengan menggunakan pedang samurai yang diperagakan oleh Ketua Perguruan Pencak Silat Sudahan Provinsi Sumsel, Dian Sumarno SPd dengan prestasi Pelatih Terbaik Tingkat Nasional Championship II 2017.

Usai atraksi silat, Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Palembang, Hj Yulita Des Eka Tri Jaya MPd melalui Wakil Kesiswaan Hernawati SPd MSi mengatakan, "kegiatan ekstrakurikuler secara rutin dan telah terjadwal kami laksanakan setiap hari Kamis pada Minggu kedua dan ketiga "Unjuk Prestasi", Sedangkan untuk Kamis pada Minggu kedua dan keempat "Kamis Bersih' pada kelas masing-masing", katanya dibincangi media ini disela kegiatan ekstrakurikuler Kamis (18/01/2023).

"Sejak awal tahun ajaran, telah ada ektrakurikuler bela diri karate yang telah dijadwalkan satu pekan dua kali. Sedangkan untuk semester genap ini kami tambah ektrakurikuler beladiri pencak silat", lanjut Hernawati.

Setelah melihat atraksi ilmu beladiri dari pesilat Perguruan pencak silat "Sudahan" ini, Hernawati menilai, "positif, para siswa-siswi kami terlihat antusias, maka kami persilahkan bagi yang berminat untuk bergabung dalam briefing sebelumnya dan telah kami jadwalkan latihannya setiap hari Selasa", ungkapnya.

Menurut Hernawati, "Yang mengikuti latihan pencak silat ini idealnya untuk para siswa kami yang "Generasi Z, atau Gen Z, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok orang yang lahir antara tahun 1996 dan 2012. Mereka adalah generasi yang tumbuh di era digital, di mana teknologi dan media sosial menjadi bagian penting dari kehidupan mereka", terangnya.

"Selain ilmu beladiri, kami telah banyak melaksanakan ektrakurikuler diantaranya, pramuka, musik dan lainnya. Untuk memotivasi siswa, sebelum latihan ditampilkan unjuk prestasi terlebih dahulu", lanjutnya. 

Hernawati mengaku, "Khusus ektrakurikuler ilmu beladiri pencak silat di kami memang belum ada, tapi banyak para siswa kami yang mengikuti latihan diluar sekolah, maka kami menghimbau, bila siswa yang berprestasi dan mendapatkan penghargaan berupa piala, piagam, tropi dan lainnya. Baik membawa nama Perguruan atau sekolah harap diinformasikan ke pihak sekolah guna memotivasi siswa lainnya, kami Apresiasi dengan menyerahkan penghargaan tersebut kepada siswa yang berprestasi dihadapan siswa lainnya usai upacara bendera".

"Tergantung minat siswa, kami siap menambah ektrakurikuler lainnya, namun terkadang keterbatasan pelatih. Ada juga siswa kami yang berprestasi menjadi pelatih untuk siswa lainnya", sambungnya.

Hernawati mengaku, "Kami belum mengetahui kalau security sekolah kami Saharudin berprestasi dari Perguruan Pencak Silat Sudahan, baru mengetahui sekarang setelah atraksi tadi, syukur alhamdulillah, kita tidak perlu mencari pelatih dari luar", ucap Hernawati bangga.

Hernawati berharap, "Dengan bertambah nya program ektrakurikuler kami, para siswa-siswi kami dapat disiplin, percaya diri, bisa melindungi diri, baik secara pribadi maupun sesama siswa dengan moral yang terarah, tujuan positif serta energi positif yang tentunya berprestasi", harapnya.

Hernawati menambahkan, "mudah-mudahan dengan kolaborasi ekstrakurikuler dengan Perguruan Pencak Silat Sudahan ini  merupakan titik awal siswa-siswi kami dapat termotivasi untuk berprestasi di pencak silat", harapnya. 

Sementara, Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Sudahan, Sujarwo mengatakan, "kami mengapresiasi SMP Negeri 29 Palembang telah merangkul Perguruan Pencak Silat Sudahan untuk melatih siswa-siswinya dalam program ektrakurikuler nya", katanya.

Sebab, menurut Sujarwo, "Ektrakurikuler dibidang seni beladiri dapat meningkatkan prestasi para siswa nya yang merupakan bibit-bibit unggul atlit kedepan nya, baik prestasi ditingkat daerah, nasional bahkan internasional", harapnya.

Sujarwo menilai, "Khususnya kota Palembang dinilai kurangnya dalam memajukan seni beladiri, Mudah-mudahan kedepannya dapat menjadi perhatian khusus pemerintah".

Untuk memajukan seni beladiri khususnya, Sujarwo berharap, "Kedepannya seni beladiri dapat masuk dalam program ektrakurikuler disetiap sekolah, baik tingkat SD, SMP dan SMA. Mudah-mudahan kedepannya dapat kita ajukan dan kita juga akan mengadakan event-event, baik tingkat kota, provinsi bahkan tingkat nasional secara bertahap sebagai bagian dari program kerja kita", harapnya.

Ketua Pembinaan Prestasi Perguruan Pencak Silat Sudahan, Jonianto berharap, "kita dapat bersinergi pada pihak sekolah-sekolah dalam mengembangkan ilmu beladiri Pencak Silat yang merupakan seni budaya negara kita sendiri", singkatnya.

Dewan Penasihat Perguruan Pencak Silat Sudahan, Heriyansah mengatakan, "saat ini para pelajar rentan terhadap tawuran, sebab para pelajar di usianya tentunya masih banyak nya energi, maka kita arahkan energi tersebut ke hal positif dengan ilmu beladiri guna meredam tradisi tawuran antar pelajar kita adakan event, tawuranlah di event positif tersebut yang pastinya berprestasi", tukasnya.(𝙮𝙣)