Pola Makan Buruk, "Opa Sesak Hebat"

Diposting 24 Feb 2024 21:18
𝙆𝙤𝙣𝙙𝙞𝙨𝙞 𝙤𝙥𝙥𝙖 𝙙𝙞𝙧𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙡 𝙄𝘾𝙐, 𝙥𝙪𝙩𝙧𝙖 𝙠𝙚𝙩𝙞𝙜𝙖 𝙤𝙥𝙥𝙖 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙚𝙨𝙪𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙚𝙣𝙙𝙤𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙤𝙥𝙥𝙖 𝙖𝙜𝙖𝙧 𝙡𝙚𝙠𝙖𝙨 𝙨𝙚𝙢𝙗𝙪𝙝 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙢𝙥𝙞𝙣𝙜𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙋𝙚𝙣𝙙𝙚𝙩𝙖 𝙨𝙚𝙧𝙩𝙖 𝙤𝙥𝙥𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙚𝙧𝙞𝙠𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩𝙖𝙣 𝙎𝙖𝙗𝙩𝙪 (24/02/2024).(𝙛𝙩𝙤.𝙞𝙨𝙩.𝙮𝙣)


Palembang-Sumsel, 𝙉𝙚𝙬𝙨𝙥𝙤𝙩𝙧𝙚𝙩 - Lantaran kebiasaan pola makan yang tidak sehat dengan mengkonsumsi makanan gorengan, kopi manis dan mengkonsumsi obat atau jamu tanpa resep dokter dalam jangka panjang.

Akibatnya, Opa (75) mengalami sesak nafas dan dilarikan ke RS Myria Palembang Kamis (08/02/2024) sekitar Pukul 11:00 WIB. Tindakan dokter jaga RS Myria Palembang melakukan pemeriksaan terhadap opa dengan ditensi, disuntik dan diberikan 𝙉𝙚𝙗𝙪𝙡𝙞𝙯𝙚𝙧 adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang dihirup. Pengobatan yang memanfaatkan alat ini biasanya diberikan kepada penderita gangguan pernapasan, seperti asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), saat mengalami sesak napas.

Dokter meminta opa duduk agar obat melalui 𝙉𝙚𝙗𝙪 masuk dengan sempurna. Lantaran posisi duduk opa merasa tidak nyaman, opa kembali berbaring dan meminta pulang. Dokter mengatakan, "baiknya di 𝙉𝙚𝙗𝙪 dulu sampai selesai", saran sang dokter ke opa. "Bila opa pulang, dipastikan akan kembali lagi ke Rumah Sakit", terang dokter berambut sebahu ini.

Di sela momen sembahyang leluhur menyambut malam tahun Baru Imlek 2575 𝙆𝙤𝙣𝙜𝙯𝙞𝙡𝙞 yang jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024 opa pulang ke rumah yang didampingi oma, putra sulung dan putra ke empatnya. Di rumah opa telah hadir anak, cucu dan menantunya melakukan sembahyang leluhur.

Di rumah opa berbaring sekitar satu jam, opa kembali mengalami sesak nafas dan kembali dilarikan ke UGD (Unit Gawat Darurat) RS Charitas Palembang yang didampingi putra ke empat dan istrinya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, opa dinyatakan mengalami sesak hebat dan dilarikan ke ruang 𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙡 ICU (𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙡 𝙄𝙣𝙩𝙚𝙣𝙨𝙞𝙫𝙚 𝘾𝙖𝙧𝙚 𝙐𝙣𝙞𝙩 (ICU). Setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan dokter diruang 𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙡 ICU selama 6 malam (08/02/2024-13/02/2024) opa meminta kepada dokter untuk pulang.

Dokter kembali melakukan pemeriksaan sembari menerangkan, "sebelumnya pasien pernah mengalami serangan jantung, terlihat jantung sebelah kanan memompa dengan normal, sebaliknya jantung sebelah kiri katupnya tidak berfungsi normal. Akibatnya cairan jantung lari ke paru-paru yang mengakibatkan sesak", terangnya sembari memperlihatkan posisi jantung pasien dilayar monitor.

Selain itu, lanjut dokter, "akibat seringnya mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter, lambung pasien rusak berikut kedua ginjalnya mengecil", jelas dokter Taufik dihadapan putra sulung yang didampingi putra keempat oppa.

Dinilai belum layak pulang, opa direkomendasikan dokter menjalani rawat inap Rabu (14/02/2024) sekitar Pukul 21:00 WIB diruang 𝙋𝙖𝙫𝙞𝙡𝙞𝙪𝙣 𝙔𝙤𝙨𝙚𝙛 lantai dua RS Charitas Palembang.

Lantaran opa mendesak mau pulang, dengan kondisi pasien masa perbaikan terpaksa dokter mengizinkan opa pulang dengan alasan atas persetujuan keluarga pasien melalui surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh putra sulung opa Sabtu (17/02/2024) dengan terapi pulang (𝙃𝙤𝙢𝙚 𝙋𝙧𝙚𝙨𝙘𝙧𝙞𝙥𝙩𝙞𝙤𝙣) obat yang harus diteruskan sekitar 6 macam berikut surat kontrol Ringkasan Pasien Pulang dari dokter RS Charitas 𝙃𝙤𝙨𝙥𝙞𝙩𝙖𝙡 Palembang.

Menjelang kontrol ke dokter RS Charitas 𝙃𝙤𝙨𝙥𝙞𝙩𝙖𝙡 Palembang, Kamis (22/02/2024) disela makan siang bersama opa, oma dan putra sulung nya. Opa mengatakan, "opa tidak mau ke rumah sakit lagi, sebab opa hanya batuk, opa tidak sakit, tiba-tiba opa dibawa ke rumah sakit", keluh Opa bernada trauma.

Opa mengungkapkan, "para suster diruang 𝙂𝙚𝙣𝙚𝙧𝙖𝙡 ICU ramah-ramah", kenangnya. Menurut opa, "salah satu suster menyarankan opa untuk disuntik diperut agar lekas sembuh, kalau opa berani", ungkap opa menirukan saran sang suster.

"Berani", jawab opa ke suster berparas cantik ini. "Lalu suster ramah yang diketahui diduga bernama Susan ini menyuntikkan obat ke perut opa hingga kondisi opa agak membaik dan diizinkan dokter menjalani rawat inap", ungkap opa. (𝙏𝙖𝙪 𝙖𝙟𝙚 𝙤𝙥𝙖 𝙨𝙪𝙨𝙩𝙚𝙧 𝙧𝙖𝙢𝙖𝙝 𝙙𝙖𝙣 𝙘𝙖𝙠𝙚𝙥..𝙝𝙚𝙝𝙚..𝙧𝙚𝙙).

Terpisah, pada Kamis (22/02/2024) lantaran dokter tidak praktek, kontrol opa ditunda esok hari dengan nomor antrian 1027 sekitar Pukul 15:00 WIB.

Padatnya pasien kontrol berobat dengan menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan, kontrol berobat opa kembali tertunda. Akhirnya kontrol berobat opa berhasil didaftarkan dengan nomor antrian 2033 di lantai 5 Charitas 𝙃𝙤𝙨𝙥𝙞𝙩𝙖𝙡 Sabtu (24/02/2024) sekitar Pukul 10:00 WIB.

Setelah dipanggil nomor antrian opa, diarahkan ke lantai 4 disambut suster jaga dan opa dilakukan tensi oleh suster. Disela menunggu giliran didepan ruang dokter, opa yang didampingi sang cucu Juan, putra sulung dan putra bungsunya.

Terlihat disebelah kanan antrian seorang bocah laki-laki sekitar usia 10 tahun dengan lahapnya makan 𝙊𝙩𝙖𝙠-𝙤𝙩𝙖𝙠 makanan khas Palembang. Terlihat opa memperhatikan bocah berbadan gempal tersebut. (𝙊𝙥𝙖 𝙣𝙜𝙞𝙡𝙚𝙧 𝙮𝙖𝙝..𝙝𝙚𝙝𝙚..𝙧𝙚𝙙).

Berdasarkan surat rujukan dari Charitas 𝙃𝙤𝙨𝙥𝙞𝙩𝙖𝙡 Palembang, opa menjalani pemeriksaan dan konsultasi dari dokter Spesialis Penyakit Dalam, DR dr Taufik Indrajaya SpPD, K-KV, FINASIM di lantai 4 dengan nomor antrian 2033 pada Pukul 12:43 WIB, Sabtu (24/02/2024).

Usai melakukan pemeriksaan, DR dr Taufik mengatakan, "akan kami berikan resep obat lanjutan dan menu makanan yang harus dipantang, santan, seafood, jeroan, gula dan minyak. Idealnya makanan yang direbus atau dikukus", pesan sang dokter.

Menurut dokter Taufik, "jajanan gorengan diluar dipastikan menggunakan minyak eks dan dilakukan secara berulang dan semua ini akibat dari tingginya tekanan darah serta gula darah", terangnya.

Diketahui sebelum pemeriksaan dokter, opa dilakukan pengecekan tekanan darah dan gula darah.

Resep obat lanjutan akan diambil pada Senin pagi Pukul 08:00 WIB (26/02/2024) di Charitas 𝙃𝙤𝙨𝙥𝙞𝙩𝙖𝙡 Palembang.(𝙮𝙣)


Jumlah Pembaca 234

Berita Kesehatan Pelayanan Publik




Berita terkait